Forum Taman Bacaan Masyarakat (Forum TBM) Jember terbentuk pada hari Sabtu, tanggal 5 Februari 2022. Pembentukan tersebut bertempat di kediaman Kung Iman Suligi, selaku founder TBM Kampoeng Batja, beralamat di Jalan Nusa Indah VI-7, Jember Lor, Kreongan, Jember.

Turut hadir dalam pengukuhan anggota FTBM, yakni Bunda Literasi Kabupaten Jember, Ibu Hj. Dra. Kasih Fajarini, berserta jajarannya; Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember (Suko Winarno), Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember (Yuliana Harimurti), Kabid Perlindungan anak / DP3AKB (Joko Sutriwanto) dan Muspika kecamatan Patrang, Lurah Jember Lor, Perwakilan Bank Indonesia, Gramedia Bookstore, Kepala Perpustakaan Perguruan Tinggi, ketua atau pengelola TBM, media dan perwakilan komunitas Jember serta Sekjen Forum TBM provinsi Jawa Timur, Ahmad Ikhwan Susilo.

Anggota Forum TBM yang dikukuhkan terdiri dari Prita Hendriana Wijayanti sebagai ketua, Azizah Umami sebagai sekretaris, Enny Tyasati sebagai bendahara, Samsul Hadi dan Adhim sebagai bidang pengembangan SDM, Marisa Latifa sebagai bidang kemitraan, Nana Warsita dan Saad Pamungkas sebagai bidang media dan publikasi. Penasehat terdiri dari Iman Suligi, Riyadi Ariyanto, Nurul Hidayat.

Pada kesempatan itu, ketua Forum TBM, Prita Hendriana Wijayanti berkilas balik. “Pada tahun 2015 salah satu dari tim penasehat sudah pernah ditunjuk atau diamanahkan sebagai ketua forum, tapi tidak pernah dikukuhkan karena satu dan lain hal. Kalau menukil wis wayae Jember bangkit, jadi wis wayae Forum TBM Kabupaten Jember ini bangkit dan dibentuk!”

Pembentukan Forum TBM ini merupakan episode baru atau sejarah perkembangann Forum TBM Kabupaten Jember. Prita Hendriana Wijayanti bersama komunitas besutannya, The Jannah Institute, selama ini telah berkolaborasi dan bersinergi dengan beberapa komunitas atau TBM di Jember, ada Kung Iman Suligi sebagai pionir dengan Kampoeng Batja-nya, selain itu; USK (Untukmu Si Kecil), Sekolah Alam Raya, Kampung Merdeka Belajar, Jendela Jember, Media Pamungkas, Gubug Pustaka Dalung, dan Rumah Pintar. Yang semuanya menurut Prita cukup mewakili representasi dari pergerakan literasi di Jember.

Bagi Prita, ini kesempatannya bersama tim untuk membantu para Taman Baca Masyarakat yang mungkin belum memiliki jejaring yang luas atau mungkin perlu untuk sama-sama berdiskusi dan berunding untuk upgrade skill.

“Ini saatnya untuk menjadi wadah bersama,” gelora Prita di depan tamu undangan. “Bukan forumnya yang besar, tapi TBM-nya atau para anggotanya supaya kita sama-sama maju tidak hanya satu atau dua pihak, sehingga tidak ada sensitifitas. Apalagi kita TBM yang independen, tidak dibawah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Kami murni dari dorongan individu yang ingin berbagi dengan masyarakat secara pure, supaya kita bisa memajukan literasi di Jember, yang ujungnya pendidikan di Jember akan semakin lebih baik. Dan kita tidak menjadi salah satu dari penyandang buta huruf tertinggi di Jawa Timur. Semoga kerja-kerja ke depan yang kami lakukan ini lancar. Mohon masukan dari semua, khususnya dispendik dan dispusip selaku pembina, penasehat-penasehat kami, untuk sama-sama memikirkan masa depan. Kami terbuka untuk semua golongan, TBM independen maupun di bawah PKBM, mari bergabung bersama!”

Suko Winarno, dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia masih minim minat baca, mengambil dari data OECD, minat masyarakat itu hanya 0,001%. Perbandingannya 1,000 orang, hanya ada 1 orang yang gemar membaca.

“Kita menempati rangking 62 dari 70. Terkait tingkat literasi. Sehingga kita perlu berbuat banyak,” kata Suko Winarno. Suko Winarno berharap dengan pergerakan-pergerakan literasi utamanya saat pengukuhan Forum TBM Jember ini akan menjadi warna yang menarik bagi khalayak banyak sehingga bisa meningkatkan minat baca bangsa.

Sebagai Bunda Literasi sekaligus ketua tim penggerak PKK Kabupaten Jember, Ibu Hj. Dra. Kasih Fajarini, di atas podium menyampaikan rasa teruja oleh Kampoeng Batja. “Meskipun masuknya ke Kampoeng Batja lewat lorong-lorong, akan tetapi setelah sesampainya di sini, saya yakin tempat ini membuat pengunjung betah membaca dan lebih masuk ke hati (dalam ingatan),” ujar beliau.

Ibu Hj. Dra. Kasih Fajarini, mengatakan bahwa rakyat Indonesia masih kurang mendarahdaging akan minat bacanya.  TBM dengan konsep homy dan sentuhan-sentuhan unik seperti Kampoeng Batja bisa meningkatkan animo terhadap buku bacaan. “Saya sangat terkesan sekali masuk museumnya tadi,” kata beliau. “Mudah-mudahan ada bantuan pemerintah untuk Bapak (Iman Suligi), mungkin bisa dipoles-poles, nggih,” imbuh beliau kepada Pak Iman Suligi.

Ibu Hj. Dra. Kasih Fajarini, akan bersinergi dengan TBM dan stakeholder untuk mengadakan perpustakaan yang ada di setiap kecamatan. Target 31 kecamatan di kabupaten Jember. Agar bisa mengurangi buta huruf dan meningkatkan minat baca.

“Karena masih banyak kalau melihat di data (buta huruf)”, ujar istri dari Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto. Beliau mengajak Prita bersama tim bekerja sama dengan tim PKK ke desa-desa. Upaya tersebut demi mencerdaskan bangsa yang diamanatkan undang-undang 1945 ditempuh oleh masyarakat dan pemerintah. Beliau menjelaskan ada faktor-faktor yang bisa menaikkan minat baca, diantaranya; diperlukan bahan bacaan, kemenarikan bahan bacaan, dan kenyamanan lingkungan tempat bacaan.

Saat sesi terakhir pidato beliau menyepatkan berpantun,


"Pak camat mengunjungi kelurahan,

Mengadakan sosialisasi dan pembinaan pemuda.

Selamat untuk forum taman baca masyarakat yang telah dikukuhkan,

Kita berkolaborasi tingkatkan minat baca dan membuka jendela dunia".


Masa bakti yang akan ditempuh dari 2022 sampai 2027, Prita bersama timnya ingin tahun demi tahun terlewati dengan segala kekhasan kegiatan selama 360 harinya. Mereka ingin mewujudkan dari tahun ke tahun, semakin banyak kemajuan yang dirasakan TBM, maupun individu tim atas kehadiran mereka di dalam Forum TBM Jember.

Slogan yang dibawa oleh tim FTBM Jember adalah improving imagination, encouraging creativity. Pencipta slogan tersebut adalah Iman Suligi. Imroving imagination adalah meningkatkan atau mempertinggi imajinasi, sedangkan encouraging creativity adalah memberanikan kreativitas. Intinya, ketika imanisasi tinggi, maka daya kreatifitas itu akan tumbuh dan semakin bagus. Karena apabila imajinasi lemah, maka seseorang itu akan menjadi miskin empati, miskin humor, dan berdampak pula terhadap kreativitas. Jika imajinasi ditingkatkan, dipacu atau di-improve atau diperbaiki atau dimampukan, maka potensi-potensi yang berkaitan dengan kreativitas itu akan baik.

Untuk sarana informasi Forum TBM yang baru terbentuk ini sudah menyiapkan media sosial, sebagai sarana media publikasi mengenai informasi Forum TBM Kabupaten Jember.

Website resmi Forum TBM Jember : forumtbmjember.blogspot.com

(yang ke depan akan diubah menjadi dot com)

Akun Facebook :  Ftbm Kabupaten Jember

Grup Facebook : Forum TBM Kabupaten Jember

Instagram : @forumtbmjember